Mengisi Ramadan dengan Tilawah, Sedekah, dan Menjaga Lisan

Sumenep – Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan ini dikenal sebagai Sayyidus Syuhur atau pemimpin dari seluruh bulan dalam setahun. Di dalamnya, setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Sekretaris MUI Kabupaten Sumenep, KH. Moh. Afif, S.Ag., M.Si., mengingatkan pentingnya memanfaatkan bulan suci ini dengan ibadah dan amal saleh yang lebih berkualitas.

“Ramadan adalah momentum terbaik bagi kita untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Setiap detik di bulan ini bernilai ibadah jika diisi dengan kebaikan,” ujar KH. Moh. Afif.

Menurutnya, ada empat golongan yang dirindukan oleh surga, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Rasulullah ﷺ. Mereka adalah orang yang selalu membaca Al-Qur’an, menjaga lisannya, gemar memberi makan kepada orang lain, serta mereka yang berpuasa dengan penuh keikhlasan. Keempat amalan ini sangat relevan dengan semangat Ramadan.

Di bulan suci ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Suara lantunan ayat suci menggema di berbagai masjid dan musholla, menandakan semangat umat Islam dalam menghidupkan Ramadan dengan Al-Qur’an. Selain itu, menjaga lisan juga menjadi hal penting agar puasa yang dijalankan tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga diri dari perkataan yang sia-sia dan menyakitkan orang lain.

“Puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar, tetapi juga menahan diri dari keburukan lisan dan perbuatan. Ini adalah latihan spiritual untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.

Bersedekah juga menjadi salah satu amalan utama di bulan Ramadan. Banyak lembaga dan individu berlomba-lomba membagikan takjil, makanan berbuka puasa, serta menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Ramadan menjadi momen terbaik untuk berbagi dan meningkatkan kepedulian sosial.

Tak kalah penting, puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat. Dengan menjalankannya, seseorang tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga melatih kesabaran dan ketakwaan. Semua ibadah yang dilakukan di bulan ini menjadi bekal untuk kehidupan setelahnya.

“Kita harus menjadikan Ramadan tahun ini lebih bermakna dibanding tahun sebelumnya. Dengan memperbaiki ibadah dan meningkatkan kualitas amal, kita berharap mendapatkan rahmat dan ridha Allah,” tuturnya.

KH. Moh. Afif juga mendoakan agar umat Islam diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah dengan baik serta mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Dengan semangat dan tekad yang kuat, Ramadan bisa menjadi sarana untuk menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan lebih dekat dengan Allah.

Share your love
sumenepmui
sumenepmui
Articles: 21

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *